Searching...
Monday, June 11, 2012

Sebuah Tanya

SEBUAH TANYA

(Soe Hok Gie)

“akhirnya semua akan tiba, pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui apakah kau masih berbicara selembut dahulu? memintaku minum susu dan tidur yang lelap? sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru”

Selasa, 1 April 1969

Sumber :
Puisi :
1.bp.blogspot.com/-dxNivWX4mck/TYoDE9utagI/AAAAAAAAAGc/D51nze75kkg/s320/soe%2Bhok%2Bgie.jpg

Gambar :
http://shillouette.blogspot.com/2011/03/puisi-gie-untuk-irma.html

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!