Searching...
Friday, August 10, 2012

Untuk Siapa Ekonomi Kerakyatan ?

UNTUK SIAPA EKONOMI KERAKYATAN ?
(M. Ahiq Taufiqurrohman, Pend. Ekonomi, UPI Bandung)


Perkembangan perekonomian yang semakin tidak tentu arahnya, telah banyak mendorong para ekonom untuk berlomba mencari sistem ekonomi yang sesuai untuk memajukan perekonomian Indonesia. Banyak sekali konsep atau sistem perekonomian yang diajukan mulai dari ekonomi yang klasik berbasis teori lama dari barat maupun teori modern yang terkadang menyudutkan beberapa pihak. Diantara konsep atau sistem perekonomian yang diajukan para ekonom, ekonomi kerakyatan nyaring sekali digaungkan sebagai sistem ekonomi yang tepat untuk bangsa Indonesia.

Banyak para pelaku ekonomi yang telah menggadang-gadang dan memprekdisikan akan makmurnya rakyat dengan sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan. Teori tersebut bicara bagaimana sistem ekonomi yang menjunjung tinggi keberperanan dari rakyat sebagai tujuan utama peningkatan ekonomi bangsa. Dorongan dan semangat untuk menyebarkan kabar gembira mengenai sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan memang semakin banyak. Namun, dapat difahami dan dilihat akan perkembangan ekonomi yang telah berjalan semua nihil dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Entah mengapa, ekonomi kerakyatan yang digalakkan hanya sebatas teori semata, berlalu begitu saja tak terasa manfaatnya. Banyak ditemukan bagaimana rakyat yang notabennya adalah kalangan menengah ke bawah tetap saja merasakan kesusahan untuk menjalani hidupnya. Apakah ini ekonomi kerakyatan yang katanya berpihak kepada rakyat.


Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik dari pusat atau daerah telah banyak bicara tentang permainan monopoli modal besar. Ketika yang bermodal besar sudah bicara akan pasar, maka kebijakan akan keluar untuk menurutinya dan rakyat kembali menerima akibatnya. Seperti halnya keberadaan para pedagang kecil yang menjerit ketika kehadiran toko besar yang mematikan pasar ekonomi rakyat, lebih dipilih oleh pelaku kebijakan karena pertimbangan keindahan dan keuntungan pajak.
Sadarkah ketika kita berbicara dan mengumandangkan ekonomi kerakyatan, kita belum seutuhnya membela akan tercapainya ekonomi yang berpihak kepada rakyat. Saat kita ingin memenuhi kebutuhan pribadi misalnya, masih saja tempat belanja yang berorientasi ekonomi perorangan yang kita datangi. Mulai tergeser akan peranan kita terhadap ekonomi rakyat yang sebenarnya kita juga berperan sebagai penyalur bagan transformasi kemakmuran untuk semuanya.
Untuk siapa ekonomi kerkyatan itu ada, bukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban lewat ucapan. Hakekat mengenai pertanyaan tersebut mengarah kepada apa yang bisa kita lakukan lewat perbuatan untuk kemajuan ekonomi kerakyaan di tengah arus kapitalisme yang semakin kuat menyengsarakan rakyat.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!