Searching...
Thursday, December 27, 2012

Kemana kebebasan berekspresi kita..?

Kemana Kebebasan Berekspresi kita..?

(M. Ahiq Taufiqur R)


Melihat cermin kita mungkin akan sadar, itulah bentuk anugerah dan juga nampak asli wajah kita. Wajah yang bagaimanapun bentuknya harus kita syukuri, karena itulah yang terbaik yang dikaruniakan oleh Tuhan. Kita sadar, yang menentukan menarik tidaknya wajah kita adalah diri kita masing-masing dan penilaian secara objektif dari orang lain menjadi masukan.
Kembali kepada judul di atas, Kemana kebebasan berekspresi kita..?, coba teman-teman cermati paragraf sebelumnya, bahwa yang mutlak adalah anugerah kita, namun yang masih bisa berubah adalah ketika kita berekspresi sesuai dengan keinginan kita. Ketika kita dianugerahi kemampuan, fisik dan lainnya sebagai harga mati buat kita. Masih ada kemungkinan 5 % dari 100% yang dapat merubahnya, kemampuan kita untuk berekspresi dan mengemasnya.
Sekarang yang terjadi adalah kita telah “mati” dalam alunan kehidupan yang monoton karena berbagai paradigma yang mengurung kita (diluar agama). Kita masih latah untuk melakukan perubahan, kita masih menunggu karya kalau ada hadiah, kita masih terus bertanya tanpa berusaha mencari jawabannya, dan kita masih belajar sejarang tanpa memetakan masa depan.
Bebaskan potensi berekspresi kita, bukan untuk merubah dunia yang telah dianugerahkan kepada kita, namun menghias dan membuat anugerah kita menjadi lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!